Rabu, 15 April 2009

tugas juga

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG Pada DISTRO
abstraks:
Pada Catrock Distro, pencatatan dan pengolahan data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi penjualan masih dilakukan dengan menggunakan tulisan tangan. Kesulitan dalam mencatat dan menghitung banyaknya jenis barang, jumlah barang, maupun besarnya jumlah harga, mengakibatkan data yang diperoleh menjadi kurang akurat. Untuk meningkatkan keakuratan data, diperlukan pembangunan sistem informasi penjualan barang yang terkomputerisasi.
Sistem informasi penjualan barang ini dibuat dengan menggunakan software Borland Delphi 2005 sebagai pembuat interface utama dan Microsoft Access sebagai basis datanya. Program ini memungkinkan user untuk input data, edit data, hapus data, pencarian data, penyaringan data dan pencetakan data ke media kertas. Data yang diinputkan berupa data barang, data supplier, data jenis barang dan data penjualan barang. Sedangkan output yang dihasilkan sistem informasi ini berupa laporan data barang, laporan data supplier, data penjualan barang dan nota transaksi penjualan barang.
Sistem informasi penjualan barang ini dapat menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mempermudah penjual dalam mengolah data penjualan barang, dan membuat laporan data barang, laporan data supplier, laporan penjualan barang, serta nota transaksi penjualan barang menjadi lebih mudah, cepat dan efisien.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi yang menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan usahanya.
Cara untuk meningkatkan usaha suatu perusahaan ialah dengan cara membangun sistem informasi yang baik. Dan syarat untuk membangun sistem informasi yang baik yaitu adanya kecepatan dan keakuratan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Komputer adalah suatu alat yang dapat menyimpan data, mengolah data, dan memberikan informasi yang diinginkan secara tepat dan akurat yangberguna bagi perusahaan untuk kemajuan usahanya.
Pada Catrock Distro, pencatatan dan pengolahan data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi penjualan masih dilakukan dengan menggunakan tulisan tangan. Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien, dikarenakan sulit untuk mencatat dan menghitung banyaknya jenis barang yang ada, banyaknya jumlah barang, maupun besarnya jumlah harga. Banyaknya jumlah barang yang dijual dan tingkat keramaian pembeli dapat mengakibatkan
penjual mengalami kesulitan untuk mengelola dan menghitung transaksi penjualan secara cepat, tepat, dan efisien.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul “Sistem Informasi Penjualan Barang Pada Catrock Distro”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1.Bagaimana suatu perusahaan dapat mengolah data dengan mudah, tepat, dan teratur?
2.Bagaimana membangun suatu sistem informasi penjualan barang untuk sebuah perusahaan, dimana suatu sistem informasi tersebut dapat membantu memasukkan data barang, supplier dan transaksi penjualan barang, serta pencarian data barang, supplier dan penjualan barang secara terkomputerisasi.
3.Bagaimana membuat suatu laporan dari transaksi penjualan barang yang terjadi secara terkomputerisasi?
1.3 Batasan Masalah
Permasalahan dibatasi pada pembuatan sistem informasi penjualan barang, khususnya pada pengelolaan data transaksi penjualan barang. Dimana pada satu nomor nota hanya dapat memuat satu jumlah barang, tidak dapat memuat lebih dari satu jumlah barang. Dan penyediaan fasilitas-fasilitas lainnya yang dapat mempermudah pengelolaan transaksi penjualan dan mempermudah dalam pembuatan laporannya.
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
•Sebagai sarana untuk mempermudah pengelolaan data penjualan barang pada Catrock Distro.
•Mengubah pengelolaan data penjualan barang yang masih dikelola dengan menggunakan tulisan tangan menjadi terkomputerisasi.
Adapun tujuannya :
•Menyediakan interface yang dapat mempermudah user dalam mengolah data penjualan barang dan memperoleh informasi yang berkaitan dengan kegiatan penjualan barang tersebut.
•Menyediakan sarana untuk admin dalam proses pengolahan dan penampilan data barang, supplier dan transaksi penjualan barang dari basis data.
1.5 Metode Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian, antara lain :
•Studi lapangan atau Observasi
Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung melalui internet untuk mencari dan melihat tentang pembahasan yang dimaksud.
•Studi literatur
Yaitu pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku dan literatur yang tertulis dan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan memperjelas pembahasan, maka tugas akhir ini disusun dalam sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I menjelaskan secara singkat mengenai Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II akan menjelaskan secara singkat mengenai landasan-landasan teori mengenai sistem informasi, tinjauan perangkat lunak, dan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab III diuraikan analisis serta perancangan (desain) dari sistem informasi yang akan dibuat.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab IV menguraian tentang implementasi dari sistem informasi penjualan , cara pengoperasian, dan output yang dihasilkan dari aplikasi yang dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V berisi beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembuatan sistem informasi penjualan barang dan saran dari penulis untuk pengembangan selanjutnya.

perancangan sistem inventori pada swalayan xxx
abstraks:
ABSTRAK
Setiap swalayan memiliki beberapa bagian dalam pembagian tugas, begitu juga dengan bagian gudang yang memiliki karyawan yang harus lebih jeli dalam pengecekan barang yang masuk dan keluar. dengan sistem yang menual dan kurangnya penggunaan teknologi informasi, dalam hal ini penggunaan komputer untuk mendata jumlah barang yang masuk dan keluar, membuat pihak swalayan sering mengalami keterlambatan dalam mengirim informasi data barang kepada atasan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Makalah
Dalam mengambil keputusan dalam pengolahan data dalam sebuah perusahaan diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang tepat. Sistem pendukung keputusan itu salah satunya adalah dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu pengambilan keputusan.
Dengan komputer pengolahan data suatu barang akan berjalan dengan baik dan tepat waktu. Disini penulis menerangkan gambaran secara ringkas program yang akan digunakan dalam pengolahan data agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.
Sebagai contoh pengolahan data sistem inventori / persediaan barang pada sebuah swalayan yang umumnya belum menggunakan komputer sebagai penunjang salah satu aktivitas karyawannya, sehingga belum terkoordinir dengan baik dan mengakibatkan keterlambatan informasi dan kebenaran perhitungan kurang terjamin, sehingga sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan bahwa sistem inventori pada swalayan belum melakukan pengolahan dengan baik untuk mengolah data-data barang yang masuk ataupun keluar untuk menunjang informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan.
Masalah yang dapat diterima adalah :
1.Terjadinya keterlambatan dalam proses pengolahan data persediaan barang karena data yang masih manual.
2.Belum ada alat bantu pengolahan data (seperti komputer)
1.3.Hipotesa
Berdasarkan pengamatan sementara maka hipotesa dari perumusan masalah diatas adalah dengan membuat suatu sistem informasi inventori dengan menggunakan komputer diharapkan dapat memperbaiki sistem pengolahan data barang sehingga dalam pembuatan laporan dapat dilakukan dengan mudah.
1.4.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Meningkatkan aktivitas administrasi dan dapat membantu perbaikan sistem yang telah berjalan.
2.Mencoba sejauh mana peranan komputer dalam membantu melaksanakan pemberian informasi kepada pimpinan.
3.Untuk menerapkan ilmu penulis selama memperoleh ilmu di Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia (STTIndonesia)
1.5.Ruang Lingkup Penulisan Makalah
Dalam penulisan makalah ini agar lebih terarah dan tidak menyimpang dari perumusan masalah, maka penulis menetapkan batasan-batasan yang membahas tentang pengolahan data barang pada sebuah swalayan, yaitu data pembelian persediaan barang.
1.6.Metodologi Penelitian
Dalam metodologi penelitian terdapat beberapa langkah-langkah utama yang akan diterapkan untuk membentu pengambilan keputusan, yaitu :
a.Tahap Kebijakan Dan Perencanaan Sistem
Sebelum suatu sistem dikembangkan, umumnya terlebih dahulu dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan dan tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem dan dukungan dari manajemen puncak, maka pengembangan sistem tidak akan berjalan dengan baik.
b.Tahap Analisis Sistem
Tahap ini memiliki langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem, yaitu mengidentifikasi masalah, memahami kerja dari sistem yang ada, menganalisis sistem dan membuat laporan hasil penelitian.
c.Tahap Disain Sistem
Bagaimana membentuk sistem yang baik dilakukan setelah mendapatkan gambaran dari tahap yang dilakukan sebelumnya.
d.Tahap Seleksi Sistem
Pada tahap ini penyeleksian dilakukan melalui pengetahuan untuk melaksanakan kegiatan sesuai kebutuhan rancang bangun yang telah dilakukan.
e.Tahap Implementasi Sistem
Tahap ini merupakan tahap dimana suatu sistem dapat dioperasikan. Pada tahap ini langkah utama yang dilakukan salah satunya adalah menerapkan rencana implementasi, melakukan kegiatan implementasi, dan tindakan dari implementasi itu sendiri.
f.Tahap Perawatan Sistem
Tahap ini adalah tahap akhir dari metode penelitian dalam pengembangan sistem. Dimana pada tahap ini hanya lebih ditekankan pada pemeliharaan sistem.
Adapun tahap-tahap diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
Selain metode tersebut, penulis juga menggunakan spesifikasi komputer yang cocok untuk mengimplementasikan penelitian yang dilakukan, karena dengan menggunakan spesifikasi komputer yang cocok, jarang terjadi kerusakan atau keterlambatan dalam proses pengentrian data. Spesifikasi tersebut adalah :
A.Hardware yang terdiri dari :
-Komputer Intel Pentium III 800 MHz
-Harddisk 20 Gb
-Memory 256 Mb
-CD Rom 52 x
-Monitor 15”
-Printer Canon PIXMA IP 1700
B. Software yang terdiri dari :
-Sistem Operasi Windows XP
-Microsoft Office 2003
-Program Visual Basic 6

tugas

SISTEM INFORMASI APOTEK

abstraks:

Pada dunia perdagangan, keakuratan informasi sangatlah dibutuhkan, terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan dan sisa persediaan dalam sistem administrasi penjualan karena keakuratan informasi-informasi tersebut mempengaruhi hubungan perusahaan terhadap konsumen serta sistem administrsi penjualan pada perusahaan itu sendiri. Keakuratan informasi untuk konsumen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan informasi tertentu misalnya, harga produk sedangkan untuk perusahaan sendiri bertujuan mengetahui apakah sistem administrasi penjualan berjalan dengan baik. Ketidak akuratan informasi yang dihasilkan dari sistem administrasi penjualan dapat menimbulkan konsumen kecewa serta menyebabkan perusahaan tidak dapat mengambil suatu keputusan dengan tepat dan cepat misalnya keputusan menerima pesanan konsumen.

1.1 Latar Belakang
Pada dunia perdagangan, keakuratan informasi sangatlah dibutuhkan, terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan dan sisa persediaan dalam sistem administrasi penjualan karena keakuratan informasi-informasi tersebut mempengaruhi hubungan perusahaan terhadap konsumen serta sistem administrsi penjualan pada perusahaan itu sendiri. Keakuratan informasi untuk konsumen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan informasi tertentu misalnya, harga produk sedangkan untuk perusahaan sendiri bertujuan mengetahui apakah sistem administrasi penjualan berjalan dengan baik. Ketidak akuratan informasi yang dihasilkan dari sistem administrasi penjualan dapat menimbulkan konsumen kecewa serta menyebabkan perusahaan tidak dapat mengambil suatu keputusan dengan tepat dan cepat misalnya keputusan menerima pesanan konsumen.
Harga jual merupakan informasi yang penting bagi bagian penjualan sebab konsumen selalu menanyakannya sebelum melakukan pemesanan. Apabila informasi tersebut tidak akurat maka bagian penjualan akan salah memberikan harga. Jika hal ini terjadi maka konsumen akan merasa kecewa dan pandangan terhadap perusahaan akan menjadi buruk bahkan perusahaan akan mengalami kerugian. Ketidak akuratan informasi mengenai persediaan dapat disebabkan sistem pencatatan persediaan yang dilakukan perusahaan secara periodik, dimana sisa persediaan akhir dapat diketahui pada akhir periode yaitu setelah melakukan stock opname. Hal ini karena tidak dilakukannya pemotongan terhadap persediaan sewaktu terjadi penjualan.
Informasi mengenai harga pokok penjualan yang benar sangat diperlukan untuk menentukan gross profit suatu perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang mengalami kesulitan dalam menentukan harga pokok penjualan yang benar. Perusahaan-perusahaan umumnya telah menganut salah satu metode penilaian persediaan tertentu yaitu metode penilaian persediaan First In First Out. Metode penilaian tersebut diterapkan dalam arus fisik persediaan karena perusahaan menganggap jika persediaan yang pertama kali masuk tidak pertama kali keluar maka barang tersebut akan kadarluarsa, rusak, ketinggalan jaman dan lain sebagainya. Hal ini menyimpang dari yang seharusnya yaitu, metode penilaian ini diterapkan dalam arus cost persediaan tanpa melihat bagaimana arus persediaan fisiknya.
Dengan sistem yang telah terkomputerisasi, perusahaan dapat mengumpulkan data - data penjualan dengan cepat, serta didukung dengan kemampuan menyimpan data yang besar juga. .Pada sebuah apotek dapat digali berbagai macam informasi dari data transaksi penjualan. Informasi ini nantinya dapat digunakan pihak apotik dalam mengatur sitem penjualan, sehingga dapat mempermudah pelayan apotik dalam memperhitungkan laba yang diperoleh. Selain itu pihak apotik wajib memperhitungkan sisa persediaan obat tertentu yang berada dalam apotik tersebut. Keputusan - keputusan ini pada akhirnya dapat membantu apotik untuk lebih mengpotimalkan kinerjanya.

1.2 Rumusan Masalah
Dari masalah yang ditemukan pada latar belakang, penulis mengangkat suatu rumusan masalah yang dihadapi, yaitu : bagaimana merancang suatu sistem informasi penjualan pada bagian administrasi yang terdapat dalam apotik ,yang nantinya dapat mempermudah dan mengurangi kendala – kendala yang di temukan di bagian administrasi apotek ?

1.4 Ruang Lingkup Program
Ruang lingkup penulisan dibatasi pada perancangan sistem informasi penjualan di bagian administarasi yang mencakup harga jual, harga pokok, dan sisa persediaan yang terdapat dalam apotik

BAB II
ANALISA SISTEM INFORMASI

2.1 Pengetian Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan diterbitkan tahun 1995. Modelnya berdasarkan C++ dan bersifat object – oriented. Dari awal Java di rancang untuk di tetapkan dalam lingkungan jaringan computer dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Namun dalam pelaksanaanya Java lebih popular pada level enterprise application dan mobile application.
Kelebihan Java yaitu Java merupakan bahasa pemrograman untuk internet, sehingga dapat diakses World Wide Web (WWW) , Java juga merupakan aplikasi yang dapat di gunakan pada bermacam – macam platform sperti Texpad, NetBeans dll.

2.1.1 Pengertian NetBeans
NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans.
Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut 'modul'. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinetraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful.
NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa pemrograman Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, kontrol versi, dan refactoring.
Versi terbaru saat ini adalah NetBeans IDE 5.5.1 yang dirilis Mei 2007 mengembangkan fitur-fitur Java EE yang sudah ada (termasuk Java Persistence support, EJB-3 dan JAX-WS). Sementara paket tambahannya, NetBeans Enterprise Pack mendukung pengembangan aplikasi perusahaan Java EE 5, meliputi alat desain visual SOA, skema XML, web service dan pemodelan UML. NetBeans C/C++ Pack mendukung proyek C/C++.
Modularitas: Semua fungsi IDE disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang didefinisikan dengan baik, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman Java, editing, atau dukungan bagi CVS. NetBeans memuat semua modul yang diperlukan dalam pengembangan Java dalam sekali download, memungkinkan pengguna untuk mulai bekerja sesegera mungkin. Modul-modul juga mengijinkan NetBeans untuk bisa dikembangkan. Fitur-fitur baru, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman lain, dapat ditambahkan dengan menginstal modul tambahan. Sebagai contoh, Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise, dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsystem semuanya berbasis NetBeans IDE.
Paket-Paket Tambahan NetBeans IDE
• NetBeans Enterprise
• Pack NetBeans Profiler
• NetBeans Enterprise Pack
• NetBeans Ruby Pack
• NetBeans JavaScript Editor
2.1.2 Pengertian UML
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML tidak berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu. Standar spesifikasi UML dijadikan standar defacto oleh OMG (Object Management Group) pada tahun 1997.UML yang berorientasikan object mempunyai beberapa notasi standar.
Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya UML, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda. Hal ini menyulitkan komunikasi antar pengembang perangkat lunak. Untuk itu beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk membuat standar baru. UML dirintis oleh Grady Booch, James Rumbaugh pada tahun 1994 dan kemudian Ivar Jacobson.
UML memuaskan kebutuhan yang penting dalam pengembangan software dan sistem. Pemodelan (modelling) memungkinkan para pengembang bisa berkonsentrasi pada gambaran yang luas. UML membantu kita melihat dan menyelesaikan masalah-masalah yang sering terjadi. Ketika kita membuat model, kita membuat suatu abstraksi dari sistem nyata yang sudah ada,yang memungkinkan kita bisa bertanya tentang model tersebut dan akan kita dapatkan jawaban yang memuaskan. Setelah kita puas dengan hasil kerja kita, kita bisa menggunakan model kita bersama dengan orang lain. Kita bisa menggunakan model kita untuk meminta bantuan dari orang lain yang akan meningkatkan kerja kita, dan juga dapat saling membantu dengan mengajari orang lain.
Kategori diagram UML
• Structural Diagram: kita menggunakan structural diagram untuk menampilkan blok bangunanan dari sistem kita – merupakan fitur yang tidak berubah bersama waktu. Diagram ini menjawab pertanyaan, ada apa disana?
• Behavioral Diagram: kita menggunakan behavioral diagram untuk menampilkan bagaimana sistem kita merespon permintaan atau apa saja seiring waktu.
• Interaction diagram: merupakan tipe dari behavioral diagram. Kita menggunakan interaction diagram untuk melukiskan perubahan dari pesan-pesan dalam suatu kolaborasi (kumpulan dari object-object yang sama) sehingga tujuan bisa tercapai.
• Structural diagram (Class diagram) : Digunakan untuk menampilkan entiti dunia nyata, elemen dari analisa dan desain, atau implementasi class dan relasinya.
1. Structural diagram (Object diagram) : Digunakan untuk menampilkan suatu contoh spesifik atau ilustrasi dari suatu object serta link nya. Sering digunakan untuk mengindikasikan kondisi dari suatu even, seperti percobaan atau operasi pemanggilan.
2. Structural diagram (Composite structure diagram) : Digunakan untuk menampilkan bagaimana sesuatu itu dibuat.
3. Structural diagram (Deployment diagram) : Digunakan untuk menampilkan arsitektur run-time dari suatu sistem, kerangka hardware, ruang lingkup software, dan sebagainya.
4. Structural diagram (Component diagram) : Digunakan untuk menampilkan organisasi dan hubungan antar sistem.
5. Structural diagram (Package diagram) : Digunakan untuk mengorganisir elemen model dan menampilkan ketergantungan antara mereka.
6. Behavioral diagram (Activity diagram) : Digunakan untuk menampilkan arus data dari kebiasaan antar object.
7. Behavioral diagram (Use case diagram) : Digunakan untuk menampilkan layanan yang bisa diminta oleh actor dari sistem kita.
8. Behavioral diagram (State machine diagram / Protocol state machine diagram) : Digunakan untuk menampilkan urutan proses dari suatu object dan kondisinya saat ini.
9. Interaction diagram (Overview diagram) : Digunakan untuk menampilkan banyak skenario interaksi (urutan dari kebiasaan) bagi suatu kolaborasi (kumpulan elemen yang sama dan saling bekerja agar tercapai tujuan yang diinginkan).
10. Interaction diagram (Sequence diagram) : Digunakan untuk fokus pada perubahan pesan antara grup dari suatu object dan urutan pesan tersebut.
11. Interaction diagram (Communication diagram) : Digunakan untuk fokus pada perubahan pesan antara grup dari suatu object dan relasi dari object-object tersebut.
12. Interaction diagram (Timing diagram) : Digunakan untuk menampilkan perubahan dan hubungan terhadap waktu nyata atau terhadap proses sistem.
Karena UML sangatlah fleksibel, kita akan menjumpai berbagai cara dalam meng-kategorikan diagram kita. Pohon kategori di bawah ini cukup terkenal:
• Static diagram: Menampilkan fitur statis dari sistem. Kategori ini hampir sama dengan structural diagram.
• Dynamic diagram: Menampilkan bagaimana proses perubahan yang terjadi dalam sistem sepanjang waktu. Kategori ini mencakup UML state-machine diagram dan timing diagram.
• Functional diagram: Menampilkan detail dari proses dan algoritma. Kategori ini mencakup use case, interaction, dan activity diagram.

Kita bisa mengembangkan diagram UML untuk menampilkan informasi yang berbeda pada waktu yang berbeda atau untuk tujuan yang berbeda. Ada banyak kerangka modelling, seperti Zachman atau DODAF. Berikut pertanyaan standar tentang sistem :
• Siapa yang menggunakan sistem? Menampilkan actor (pengguna sistem) dalam diagram use case(menampilkan tujuan sistem)
• Dari mana sistem dibuat? Menggambarkan diagram Class untuk menampilkan struktur logis dan component diagram agar bisa menampilkan struktur fisik.
• Dimana lokasi komponen dalam suatu sistem? Mengindikasikan rencana kita untuk menentukan lokasi suatu komponen.
• Kapan kejadian penting terjadi? Menampilkan apa yang menyebabkan object kita bisa bereaksi dan mulai melakukan kerjanya dengan state diagram dan interaction diagram.
• Bagaimana sistem ini bekerja? Menampilkan bagian struktur diagram dan menggunakan communication diagram untuk menampilkkan interaksi.
2.1.3 Pengertian SQL Servers
SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering
2.2 Desain Database
a. Tabel Relasional

b. Skema Basis Data

1.2 2.3 Desain Tampilan
a. Login
Form Login berisikan berisikan User Name dan Password, disini kita harus mengentrikan nama pegawai disesuaikan dengan paswordnya sebelum memulai transaksi.

b. Menu
Form Menu merupakan tampilan utama yang dilengkapi dengan toolbar seperti : Master Book, Sirculation, Membership, Report, Help, Out.

c. Add Book
Pada form Add Book digunakan untuk memasukkan kembali buku yang telah dipinjam oleh customer sebelumnya agar memudahkan petugas untuk mengetahui apakah buku yang dicari tersedia atau tidak, selain itu Add book juga bisa digunakan untuk mencatat koleksi buku baru yang masuk ke perpustakaan. Form Add book berisikan field-field diantaranya : id buku, judul buku, penebit, tahun terbit, bahasa, lokasi buku, status.

d. Add Member
Form ini digunakan untuk melakukan pendaftaran bagi member yang baru. Dilengkapi dengan field-field seperti : ID member, nama, alamat, telpon, dan tgl registrasi.

e. Edit Book
Form Edit book hampir sama fungsinya dengan Add book. Pada form Edit Book kita dapat mengedit data-data buku dengan memasukkan kode buku, tinggal tekan tombol cari maka data-data buku yang dicari langsung muncul. Untuk selanjutnya kita tinggal mengedit data yang mungkin perlu diperbaiki, setelah itu tekan tombol save.

f. View Book
Pada form view buku berisikan semua data-data detail yang dimiliki oleh masing-masing buku yang terdapat di perpustakaan, dengan cara mengimputkan nama buku.

g. View Member
Form ini dapat melihat semua data-data member yang telah menjadi anggota perpustakaan. Dengan cara mengimputkan ID member.

h. Report
i. About

2.4 Desain Implementasi
Adapun desain gambar sistem inpormasi apotek yang penulis kerjakan sebagai berikut:

Gambar Form Splash

Gambar Form Login

Gambar Form Utama

Gambar Form User

Gambar Form Obat

Gambar Form Member

Gambar Form Faktur

Gambar Form data Obat
Gambar Form Data Pelanggan

Gambar Form Data Faktur

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis lakukan diatas tentang Sistem Informasi Apotik, maka penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan, dengan semakin terkomputerisasi sistem penjualan obat apotek, sangat membatu mempermudah dan mempercepat karyawan dalam proses pelayanan kepada konsumen.
Disamping dapat mempermudah proses pelayanan sistem ini juga sangat membantu dalam pelaporan hasil penjualan obat yang efisien dan tepat, nantinya dari hasil laporan penjualan akan diserahkan kepada pemilik apotek untuk dilakukan pemeriksaan hasil pendapatan penjualn obat.

3.2 Saran
Adapun saran – saran yang ingin penulis sampaikan, di harapkan dari program Sistem Informasi Apotek yang penulis hasilkan dapat di kembangkan kembali agar program ini lebih user friendly terhadap penggunanya.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com