Rabu, 15 April 2009

tugas

SISTEM INFORMASI APOTEK

abstraks:

Pada dunia perdagangan, keakuratan informasi sangatlah dibutuhkan, terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan dan sisa persediaan dalam sistem administrasi penjualan karena keakuratan informasi-informasi tersebut mempengaruhi hubungan perusahaan terhadap konsumen serta sistem administrsi penjualan pada perusahaan itu sendiri. Keakuratan informasi untuk konsumen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan informasi tertentu misalnya, harga produk sedangkan untuk perusahaan sendiri bertujuan mengetahui apakah sistem administrasi penjualan berjalan dengan baik. Ketidak akuratan informasi yang dihasilkan dari sistem administrasi penjualan dapat menimbulkan konsumen kecewa serta menyebabkan perusahaan tidak dapat mengambil suatu keputusan dengan tepat dan cepat misalnya keputusan menerima pesanan konsumen.

1.1 Latar Belakang
Pada dunia perdagangan, keakuratan informasi sangatlah dibutuhkan, terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan dan sisa persediaan dalam sistem administrasi penjualan karena keakuratan informasi-informasi tersebut mempengaruhi hubungan perusahaan terhadap konsumen serta sistem administrsi penjualan pada perusahaan itu sendiri. Keakuratan informasi untuk konsumen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan informasi tertentu misalnya, harga produk sedangkan untuk perusahaan sendiri bertujuan mengetahui apakah sistem administrasi penjualan berjalan dengan baik. Ketidak akuratan informasi yang dihasilkan dari sistem administrasi penjualan dapat menimbulkan konsumen kecewa serta menyebabkan perusahaan tidak dapat mengambil suatu keputusan dengan tepat dan cepat misalnya keputusan menerima pesanan konsumen.
Harga jual merupakan informasi yang penting bagi bagian penjualan sebab konsumen selalu menanyakannya sebelum melakukan pemesanan. Apabila informasi tersebut tidak akurat maka bagian penjualan akan salah memberikan harga. Jika hal ini terjadi maka konsumen akan merasa kecewa dan pandangan terhadap perusahaan akan menjadi buruk bahkan perusahaan akan mengalami kerugian. Ketidak akuratan informasi mengenai persediaan dapat disebabkan sistem pencatatan persediaan yang dilakukan perusahaan secara periodik, dimana sisa persediaan akhir dapat diketahui pada akhir periode yaitu setelah melakukan stock opname. Hal ini karena tidak dilakukannya pemotongan terhadap persediaan sewaktu terjadi penjualan.
Informasi mengenai harga pokok penjualan yang benar sangat diperlukan untuk menentukan gross profit suatu perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang mengalami kesulitan dalam menentukan harga pokok penjualan yang benar. Perusahaan-perusahaan umumnya telah menganut salah satu metode penilaian persediaan tertentu yaitu metode penilaian persediaan First In First Out. Metode penilaian tersebut diterapkan dalam arus fisik persediaan karena perusahaan menganggap jika persediaan yang pertama kali masuk tidak pertama kali keluar maka barang tersebut akan kadarluarsa, rusak, ketinggalan jaman dan lain sebagainya. Hal ini menyimpang dari yang seharusnya yaitu, metode penilaian ini diterapkan dalam arus cost persediaan tanpa melihat bagaimana arus persediaan fisiknya.
Dengan sistem yang telah terkomputerisasi, perusahaan dapat mengumpulkan data - data penjualan dengan cepat, serta didukung dengan kemampuan menyimpan data yang besar juga. .Pada sebuah apotek dapat digali berbagai macam informasi dari data transaksi penjualan. Informasi ini nantinya dapat digunakan pihak apotik dalam mengatur sitem penjualan, sehingga dapat mempermudah pelayan apotik dalam memperhitungkan laba yang diperoleh. Selain itu pihak apotik wajib memperhitungkan sisa persediaan obat tertentu yang berada dalam apotik tersebut. Keputusan - keputusan ini pada akhirnya dapat membantu apotik untuk lebih mengpotimalkan kinerjanya.

1.2 Rumusan Masalah
Dari masalah yang ditemukan pada latar belakang, penulis mengangkat suatu rumusan masalah yang dihadapi, yaitu : bagaimana merancang suatu sistem informasi penjualan pada bagian administrasi yang terdapat dalam apotik ,yang nantinya dapat mempermudah dan mengurangi kendala – kendala yang di temukan di bagian administrasi apotek ?

1.4 Ruang Lingkup Program
Ruang lingkup penulisan dibatasi pada perancangan sistem informasi penjualan di bagian administarasi yang mencakup harga jual, harga pokok, dan sisa persediaan yang terdapat dalam apotik

BAB II
ANALISA SISTEM INFORMASI

2.1 Pengetian Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan diterbitkan tahun 1995. Modelnya berdasarkan C++ dan bersifat object – oriented. Dari awal Java di rancang untuk di tetapkan dalam lingkungan jaringan computer dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Namun dalam pelaksanaanya Java lebih popular pada level enterprise application dan mobile application.
Kelebihan Java yaitu Java merupakan bahasa pemrograman untuk internet, sehingga dapat diakses World Wide Web (WWW) , Java juga merupakan aplikasi yang dapat di gunakan pada bermacam – macam platform sperti Texpad, NetBeans dll.

2.1.1 Pengertian NetBeans
NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans.
Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut 'modul'. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinetraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful.
NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa pemrograman Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, kontrol versi, dan refactoring.
Versi terbaru saat ini adalah NetBeans IDE 5.5.1 yang dirilis Mei 2007 mengembangkan fitur-fitur Java EE yang sudah ada (termasuk Java Persistence support, EJB-3 dan JAX-WS). Sementara paket tambahannya, NetBeans Enterprise Pack mendukung pengembangan aplikasi perusahaan Java EE 5, meliputi alat desain visual SOA, skema XML, web service dan pemodelan UML. NetBeans C/C++ Pack mendukung proyek C/C++.
Modularitas: Semua fungsi IDE disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang didefinisikan dengan baik, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman Java, editing, atau dukungan bagi CVS. NetBeans memuat semua modul yang diperlukan dalam pengembangan Java dalam sekali download, memungkinkan pengguna untuk mulai bekerja sesegera mungkin. Modul-modul juga mengijinkan NetBeans untuk bisa dikembangkan. Fitur-fitur baru, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman lain, dapat ditambahkan dengan menginstal modul tambahan. Sebagai contoh, Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise, dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsystem semuanya berbasis NetBeans IDE.
Paket-Paket Tambahan NetBeans IDE
• NetBeans Enterprise
• Pack NetBeans Profiler
• NetBeans Enterprise Pack
• NetBeans Ruby Pack
• NetBeans JavaScript Editor
2.1.2 Pengertian UML
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML tidak berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu. Standar spesifikasi UML dijadikan standar defacto oleh OMG (Object Management Group) pada tahun 1997.UML yang berorientasikan object mempunyai beberapa notasi standar.
Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya UML, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda. Hal ini menyulitkan komunikasi antar pengembang perangkat lunak. Untuk itu beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk membuat standar baru. UML dirintis oleh Grady Booch, James Rumbaugh pada tahun 1994 dan kemudian Ivar Jacobson.
UML memuaskan kebutuhan yang penting dalam pengembangan software dan sistem. Pemodelan (modelling) memungkinkan para pengembang bisa berkonsentrasi pada gambaran yang luas. UML membantu kita melihat dan menyelesaikan masalah-masalah yang sering terjadi. Ketika kita membuat model, kita membuat suatu abstraksi dari sistem nyata yang sudah ada,yang memungkinkan kita bisa bertanya tentang model tersebut dan akan kita dapatkan jawaban yang memuaskan. Setelah kita puas dengan hasil kerja kita, kita bisa menggunakan model kita bersama dengan orang lain. Kita bisa menggunakan model kita untuk meminta bantuan dari orang lain yang akan meningkatkan kerja kita, dan juga dapat saling membantu dengan mengajari orang lain.
Kategori diagram UML
• Structural Diagram: kita menggunakan structural diagram untuk menampilkan blok bangunanan dari sistem kita – merupakan fitur yang tidak berubah bersama waktu. Diagram ini menjawab pertanyaan, ada apa disana?
• Behavioral Diagram: kita menggunakan behavioral diagram untuk menampilkan bagaimana sistem kita merespon permintaan atau apa saja seiring waktu.
• Interaction diagram: merupakan tipe dari behavioral diagram. Kita menggunakan interaction diagram untuk melukiskan perubahan dari pesan-pesan dalam suatu kolaborasi (kumpulan dari object-object yang sama) sehingga tujuan bisa tercapai.
• Structural diagram (Class diagram) : Digunakan untuk menampilkan entiti dunia nyata, elemen dari analisa dan desain, atau implementasi class dan relasinya.
1. Structural diagram (Object diagram) : Digunakan untuk menampilkan suatu contoh spesifik atau ilustrasi dari suatu object serta link nya. Sering digunakan untuk mengindikasikan kondisi dari suatu even, seperti percobaan atau operasi pemanggilan.
2. Structural diagram (Composite structure diagram) : Digunakan untuk menampilkan bagaimana sesuatu itu dibuat.
3. Structural diagram (Deployment diagram) : Digunakan untuk menampilkan arsitektur run-time dari suatu sistem, kerangka hardware, ruang lingkup software, dan sebagainya.
4. Structural diagram (Component diagram) : Digunakan untuk menampilkan organisasi dan hubungan antar sistem.
5. Structural diagram (Package diagram) : Digunakan untuk mengorganisir elemen model dan menampilkan ketergantungan antara mereka.
6. Behavioral diagram (Activity diagram) : Digunakan untuk menampilkan arus data dari kebiasaan antar object.
7. Behavioral diagram (Use case diagram) : Digunakan untuk menampilkan layanan yang bisa diminta oleh actor dari sistem kita.
8. Behavioral diagram (State machine diagram / Protocol state machine diagram) : Digunakan untuk menampilkan urutan proses dari suatu object dan kondisinya saat ini.
9. Interaction diagram (Overview diagram) : Digunakan untuk menampilkan banyak skenario interaksi (urutan dari kebiasaan) bagi suatu kolaborasi (kumpulan elemen yang sama dan saling bekerja agar tercapai tujuan yang diinginkan).
10. Interaction diagram (Sequence diagram) : Digunakan untuk fokus pada perubahan pesan antara grup dari suatu object dan urutan pesan tersebut.
11. Interaction diagram (Communication diagram) : Digunakan untuk fokus pada perubahan pesan antara grup dari suatu object dan relasi dari object-object tersebut.
12. Interaction diagram (Timing diagram) : Digunakan untuk menampilkan perubahan dan hubungan terhadap waktu nyata atau terhadap proses sistem.
Karena UML sangatlah fleksibel, kita akan menjumpai berbagai cara dalam meng-kategorikan diagram kita. Pohon kategori di bawah ini cukup terkenal:
• Static diagram: Menampilkan fitur statis dari sistem. Kategori ini hampir sama dengan structural diagram.
• Dynamic diagram: Menampilkan bagaimana proses perubahan yang terjadi dalam sistem sepanjang waktu. Kategori ini mencakup UML state-machine diagram dan timing diagram.
• Functional diagram: Menampilkan detail dari proses dan algoritma. Kategori ini mencakup use case, interaction, dan activity diagram.

Kita bisa mengembangkan diagram UML untuk menampilkan informasi yang berbeda pada waktu yang berbeda atau untuk tujuan yang berbeda. Ada banyak kerangka modelling, seperti Zachman atau DODAF. Berikut pertanyaan standar tentang sistem :
• Siapa yang menggunakan sistem? Menampilkan actor (pengguna sistem) dalam diagram use case(menampilkan tujuan sistem)
• Dari mana sistem dibuat? Menggambarkan diagram Class untuk menampilkan struktur logis dan component diagram agar bisa menampilkan struktur fisik.
• Dimana lokasi komponen dalam suatu sistem? Mengindikasikan rencana kita untuk menentukan lokasi suatu komponen.
• Kapan kejadian penting terjadi? Menampilkan apa yang menyebabkan object kita bisa bereaksi dan mulai melakukan kerjanya dengan state diagram dan interaction diagram.
• Bagaimana sistem ini bekerja? Menampilkan bagian struktur diagram dan menggunakan communication diagram untuk menampilkkan interaksi.
2.1.3 Pengertian SQL Servers
SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering
2.2 Desain Database
a. Tabel Relasional

b. Skema Basis Data

1.2 2.3 Desain Tampilan
a. Login
Form Login berisikan berisikan User Name dan Password, disini kita harus mengentrikan nama pegawai disesuaikan dengan paswordnya sebelum memulai transaksi.

b. Menu
Form Menu merupakan tampilan utama yang dilengkapi dengan toolbar seperti : Master Book, Sirculation, Membership, Report, Help, Out.

c. Add Book
Pada form Add Book digunakan untuk memasukkan kembali buku yang telah dipinjam oleh customer sebelumnya agar memudahkan petugas untuk mengetahui apakah buku yang dicari tersedia atau tidak, selain itu Add book juga bisa digunakan untuk mencatat koleksi buku baru yang masuk ke perpustakaan. Form Add book berisikan field-field diantaranya : id buku, judul buku, penebit, tahun terbit, bahasa, lokasi buku, status.

d. Add Member
Form ini digunakan untuk melakukan pendaftaran bagi member yang baru. Dilengkapi dengan field-field seperti : ID member, nama, alamat, telpon, dan tgl registrasi.

e. Edit Book
Form Edit book hampir sama fungsinya dengan Add book. Pada form Edit Book kita dapat mengedit data-data buku dengan memasukkan kode buku, tinggal tekan tombol cari maka data-data buku yang dicari langsung muncul. Untuk selanjutnya kita tinggal mengedit data yang mungkin perlu diperbaiki, setelah itu tekan tombol save.

f. View Book
Pada form view buku berisikan semua data-data detail yang dimiliki oleh masing-masing buku yang terdapat di perpustakaan, dengan cara mengimputkan nama buku.

g. View Member
Form ini dapat melihat semua data-data member yang telah menjadi anggota perpustakaan. Dengan cara mengimputkan ID member.

h. Report
i. About

2.4 Desain Implementasi
Adapun desain gambar sistem inpormasi apotek yang penulis kerjakan sebagai berikut:

Gambar Form Splash

Gambar Form Login

Gambar Form Utama

Gambar Form User

Gambar Form Obat

Gambar Form Member

Gambar Form Faktur

Gambar Form data Obat
Gambar Form Data Pelanggan

Gambar Form Data Faktur

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis lakukan diatas tentang Sistem Informasi Apotik, maka penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan, dengan semakin terkomputerisasi sistem penjualan obat apotek, sangat membatu mempermudah dan mempercepat karyawan dalam proses pelayanan kepada konsumen.
Disamping dapat mempermudah proses pelayanan sistem ini juga sangat membantu dalam pelaporan hasil penjualan obat yang efisien dan tepat, nantinya dari hasil laporan penjualan akan diserahkan kepada pemilik apotek untuk dilakukan pemeriksaan hasil pendapatan penjualn obat.

3.2 Saran
Adapun saran – saran yang ingin penulis sampaikan, di harapkan dari program Sistem Informasi Apotek yang penulis hasilkan dapat di kembangkan kembali agar program ini lebih user friendly terhadap penggunanya.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com